Pendiri FK UNSOED

  • dr.MAMBODYANTO, DOKTER SEGUDANG PRESTASI

    Jakarta,KBIGEMARI. Dr. H.Mambodyanto Sumoprawiro, SH, MMR. BIDANI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSOED. “Nrimo ing pandum” memiliki arti bahwa sebagai manusia ciptaan-Alloh harus senantiasa ‘sumeleh’(berserah diri pada Sang Pencipta). ‘Sumeleh’ bukan berarti berdiam diri tanpa berusaha atau mengharapkan pemberian saja. Tetapi harus berusaha untuk selalu melakukan yang terbaik, meski apa yang dilakukannya belum tentu dianggap benar menurut orang lain. Yang terpenting adalah komitmen untuk tetap semangat dan melakukan yang terbaik. “Jujur prasojo, ora usah neko-neko,” (jujur, apa adanya dan tidak berbuat aneh-aneh). Dan yang tidak kalah penting, selalu berusaha bermanfaat untuk orang lain. Prinsip itulah yang selalu dipegang dr. H.Mambodyanto Sumoprawiro, SH, MMR yang dipercaya memimpin Program Studi Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Purwokerto, sejak berdiri hingga kini.

    Dr. Mambodyanto Sumoprawiro, SH, MMR, ayah 4 anak ( dr.Mohamad Muchlis Rudi Prihatno lahir 20-2-l977 beristerikan dr.Latifah Hanum, dr.Ir.Mohamad Budi Kusumo -lahir 7-8-78, Erma Vinorina Mustikawati- lahir 6 Februari 1981- Psichologi Undip, dan Erma Kurnia Hidayati S.Ked. Unsoed-lahir 17 Juli 1983), buah hati perkawinan dengan istri tercinta dr.Siti Isnaniyah (15 Februari 1948) adik kelas saat mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, yang dinikahinya 13 Maret 1976. Bincang-bincang dengan penulis, anak ke delapan dari sepuluh bersaudara dari pasangan Bp.Sumaprawiro-Ibu Murni ini menganut falsafah hidup orang Jawa yaitu “Nrimo Ing Pandum”. Falsafah ini selalu tercermin dalam kehidupannya sehari hari, termasuk dalam pekerjaannya. Pendidikan dr. Mambo, sapaan akrabnya, berawal di Sekolah Rakyat (SR- sekarang SD) dijalani di desa kelahirannya, Kec Jati, Kawedanaan Randu Blatung, Kab.Blora. Setelah tamat SD, Ia melanjutkan ke SMPN II Semarang (lulus 1963) dan SMAN I Semarang (lulus 1966). Harapan orang tua yang bekerja sebagai ‘Pamong Desa’ agar ‘Si Mambo’ jadi dokter terujud. Mambodyanto kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang diselesaikannya tahun 1979 dengan baik. Perjalanan karir pria kelahiran 14 Februari 1947 di Ds.Jegong, Kec Jati, Kawedanaan Randu Blatung, Kab.Blora, Jawa Tengah ini dimulai tahun 1980 di RS Purwokerto selama 2 tahun.

    Dr.Mambo kemudian dipercaya menjadi Kepala Puskesmas Kebasen. Kec. Banyumas. Prinsip “selalu berusaha bermanfaat untuk orang lain untuk membantu sesama” ini membuahkan hasil. Berkat ketekunannya mengantar puskesmas binaannya, terbesar di Jawa Tengah dengan fasilitas inap tempat tidur 65 dengan jumlah pasien 90 orang lebih/hari. Pernah suatu ketika dr Mambo harus menitipkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya di kantor Dinas Pendidikan terdekat. Pasien pribadinya mencapai 300 orang per hari. Berkat prestasi dan pengabdian ini pula dr. Mambo memperoleh penghargaan sebagai Dokter Teladan Tingkat II Banyumas pada tahun 1986. Pada tahun 1989 dr. Mambo diangkat sebagai Direktur RS.Banyumas. Perjuangannya tidak hanya sampai disini, dia selalu berusaha untuk selalu lebih baik. Akhirnya RS. Banyumas memperoleh penghargaan sebagai Rumah Sakit Manajemen Terbaik, Pelayanan Terbaik, Sayang Ibu Sayang Anak sampai terakreditasinya rumah sakit tersebut.

    Pada tahun 1993 dr. Mambo menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Di tahun 1994, dr. Mambo memperoleh gelar Magister Management Rumah Sakit. Mengingat keaktifannya dalam kepengurusan IDI sebagai Majelis Pembela, pria kelahiran 60 tahun lalu ini berjuang mengambil S1-Ilmu Hukum di Universitas Wijayakusuma Purwokerto yang diselesaikannya tepat waktu. Pada tahun 1998 dr. Mambo menjabat Direktur Rumah Sakit Prof.Dr.Margono Soekardjo di Purwokerto. Di bawah kepemimpinannya, Rumah Sakit Propinsi ini mendapat penghargaan dari Presiden Megawati sebagai Rumah Sakit Citra Pelayanan Prima, Gugus Kendali Mutu Manajemen (mendapat 2 kali medali perak), Rumah Sakit Terakreditasi Sempurna dan Rumah Sakit Pendidikan. Sementara pribadinya mendapat penghargaan sebagai The Best Action Plan Award dari Australia dan beberapa penghargaan lainnya seperti : - Dokter Teladan TK II Banyumas tahun 1986 - Juara 1 Lomba Taman Rumah Luga Tk Karisidenan Th 1990 - Juara 1 Lomba Taman Luga Tingkat Propinsi Tahun 1990 - Juara 1 Lomba Taman Luga Tingkat Nasional Tahun 1991 - Juri Nasional Lomba Taman Tahun 1995 - Juara 1 Tingkat Propinsi Kalpataru Tahun 1996 - Juara 1 Tingkat Nasional Kalpataru Tahun 1996 - Penerima Kalpataru Dalam Kategori ”Pembina Lingkungan” dari Presiden Tahun 1996 - Narasumber Pelatihan Kader Pengelola Lingkungan Hidup 1998 - Top Executive Indonesia Tahun 1998 - Man and Woman Of The Year Jawa-Bali Tahun 1998 - Citra KArya Bakti Husada Tahun 1999 - (IASP II) District And Provincial Hospital Management & Asministration In Australia Tahun 2000 - The Best Award Gold Priority 2001 Tingkat Nasional “Pengabdian dan Perjuangan Reformasi” Tahun 2001 - Best Action Plan Tahun 2002 - Penerima Penghargaan Kalpataru 1980-2001 di Istana Negara Tahun 2002. - Asean Best Executive Awards 2005-2006 dari Internasional Presentation Awards. Tidak hanya karir sebagai dokter yang ia tekuni.


    Untuk menularkan ilmu yang digalinya, dr.Mambodyanto SH.,MMR kemudian menjalani karir dibidang pendidikan. Bersama jajaran Petinggi UNSOED, Dr. Mambodyanto ikut berperan membidani lahirnya Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Bahkan dipercaya menjadi Ketua Program S1 Pendidikan Dokter yang kemudian berkembang menjadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNSOED. Terakreditasi B tanggal 19 Oktober 2006 Menjawab pertanyaan dr.Mambo bertutur, membangun Pendidikan Kedokteran memang berbeda dengan membangun fakultas disiplin ilmu yang lain. Untuk Pendidikan Kedokteran/Fakultas Kedokteran, selain harus ada sumber daya manusia (SDM) di Fakultas, juga diperlukan kesiapan Rumah Sakit Pendidikan. Misalnya peningkatan kelas dari Rumah Sakit Kelas C ke Kelas B dan seterusnya. Keduanya harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Komisi Disiplin Ilmu. Program S1 Pendidikan Dokter Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang berdiri 1 Maret tahun 2001 disyahkan tanggal 25 September 2001 berdasarkan Surat Dirjen DIKTI Depdiknas Nomor 3081/D/T/2001 tanggal 25 September 2001 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter pada Universitas Jenderal Soedirman. Pahlawan tanpa tanda jasa yang dipercaya mengasuh pada saat awal (tahun 2001) Program Pendidikan Dokter (PPD) Universitas Jenderal Soedirman adalah dr.H.Mambodyanto SH.,MMR, (Ketua Program,), dr.Retno Widiastuti, MS (Wakil Ketua Program), dr.Daliman,Sp.OG (Asisten Bidang I), dr Felix Hadiantoro (Asisten Bidang II), Drs.Priyo Susatyo, M.Si (Asisten Bidang III) dan dr.Hendro Budi Sp.OG (Asisten Bidang IV). Selanjutnya diperpanjang untuk 4 (empat) tahun berdasarkan Surat Dirjen DIKTI Depdiknas, nomor 2876/D/T/2004 tanggal 27 Juli 2004 tentang Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter pada Universitas Jenderal Soedirman. Dan tahun 2005 Terakreditasi B oleh BAN - PT dengan SK No. 017/BAN - PT/AK - X/S1/X/2006 tanggal 19 Oktober 2006 Sebuah perjuangan panjang dan berat namun membanggakan tentunya tak pernah terlupakan bagi seluruh jajaran Pimpinan UNSOED seperti Prof.Rubiyanto Misman (saat itu Rektor UNSOED), Prof Soedjarwo (saat itu Purek I, kini Rektor UNSOED), dr.H.Mambodyanto yang saat itu memimpin RS.Margono Soekarjo. Membanggakan karena bukan saja impinan jajaran UNSOED tetapi juga impian Masyarakat Purwokerto-Banyumas terujud, sekaligus kebanggaan bangsa. Bila GEMARI medio September 2002 mengangkat berita PPD Unsoed dengan judul “DARI ‘MANTRI KAKUS’ HINGGA DOKTER BENERAN”, nampaknya berhasil dibuktikan dengan kerja keras pengasuhnya. Program Pendidikan Dokter UNSOED Purwokerto binaan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang bekerjasama dengan Rumah Sakit Prof.Dr.Margono Soekardjo Purwokerto, yang dipimpin dr.H.Mambodyanto SH.,MMR, berkembang menarik. “Kini (awal Juni2007) memiliki 531 mahasiswa” tambah dr.Mambo. Sedang pengasuh terdiri dari Dosen Tetap Program Pendidikan Dokter sebanyak 49 diperkuat/ditambah 60 dokter dari Rumah Sakit Prof.Dr.Margono Soekardjo, 19 dokter dari RSU..Banyumas, 5 dari RS Banjarnegara, 5 dari Dinas Keseharan dan 31 dosen dari lingkungan UNSOED. Sedang tenaga administrasi sebanyak 63 orang. Sedang dukungan dari Universitas Diponegoro Semarang sebanyak 8 dokter. Membanggakan. Bila tahun pertama (2001) menerima 75 mahasiswa. Tahun kedua sesuai izin dari DIKTI-DEPDIKNAS menerima 50 siswa dan kampuspun “ndompleng” di Fakultas lain di Kampus UNSOED GRENDENG (tepatnya di Karangwangkal), kini menjadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan menaungi 5 (lima) program studi yaitu Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Farmasi dan Kedokteran Gigi. Kampusnya berdiri mandiri ‘gagah’ di Lingkungan Rumah Sakit Margono Soekarjo, Jln.Gumbreg No.1, Berkoh, Purwokerto. Program Studi Pendidikan Dokter yang belum berusia sewindu ini telah melakukan sembilan kali yudisium. Yudisium ke VIII dilaksanakan Fakultas Kedokteran UNSOED pada tanggal 27 Februari 2007 bagi 14 (empat belas) mahasiswa Angkatan tahun 2002. Yudisium ke-9 dilaksanakan 22 Mei 2007 bagi 5 mahasiswa angkatan 2002. Keduanya di Gedung Aula Fakultas Kedokteran UNSOED FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH FK UNSOED Jajaran Petinggi UNSOED menyadari, sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor pendukung proses belajar mengajar yang penting. Untuk itu FK Unsoed menyediakan fasilitas antara lain : Gedung Perkuliahan lengkap dengan fasilitas penunjang seperti LCD, Laptop, OHP, AC, Soundsystem.; Laboratorium juga lengkap terdiri dari 2 gedung laboratorium berlantai 2 dan 2 gedung laboratorium berlantai 1; Perpustakaan dan Internet (Electronis Library) dengan ruang AC yang nyaman, teks book 694 judul (2133 expl), reference 268 judul (525 expl), jurnal 77 judul (707 expl), majalah dan CD kedokteran, Online Internet 24 jam akses dengan PC Pentium IV.


    Untuk memacu prestasi mahasiswa, UNSOED menyediakan beasiswa terdiri dari: Beasiswa Unggulan-Persemaian Insan Indonesia Cerdas (PIIC), Yayasan Damandiri, Yayasan Supersemar, Perusahaan-perusahaan Telkom, PLN. Bahkan mulai tahun 2006 Kedokteran UNSOED terpilih menjadi Unggulan Nasional, sebagai tempat pelaksanaan Program Bea Siswa Pengembangan Kedokteran di Indonesia oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS). UNSOED yang memiliki mahasiswa kedokteran 120 orang setiap tahunnya, sebanyak 100 mahasiswa memperoleh beasiswa dari DEPDIKNAS. Untuk tahun 2007, rintisan Program DIKNAS ini semakin dikembangkan. Selain UNSOED juga terpilih 2 Fakultas Kedokteran lain yaitu FK.Universitas Gajah Mada DI.Yogyakarta dan FK.Universitas Airlangga, Surabaya. “Ini merupakan prestasi yang berhasil mensejajarkan FK UNSOED dengan FK lain yang usianya lebih tua” Unit kegiatan mahasiswa di FK.UNSOED meliputi :Olah raga (Basket, Sepak Bola, Softball, Bulu tangkis, tennis, Bela Diri,dll); Seni meliputi Band Mahasiswa, Paduan suara, Kabaret dan teater; Penalaran dan ilmiah (pers dan ilmiah, Unit Penelitian, Medical Student English Community, HMMK, PMK; Bakti Sosial (Tim bantuan Medis, Korps Sukarela, Avicena Medical Team); Pertukaran Mahasiswa ke Luar Negeri.


    Fasilitas kegiatan mahasiswa berupa Sarana Seni (Peralatan Band dan Soundsystem lengkap, Sarana Olahraga Lengkap, Sarana Kerohanian. Dibawah kepemimpinan dr. Mambo, Program Studi Kedokteran-Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNSOED, memperoleh sejumlah penghargaan diantaranya dari P4 KN Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Kedokteran Nasional Dikti Kualifikasi A ( dari 56 FK, 9 diantaranya mendapat kualifikasi A), Debat Berbahasa Inggris , Keunggulan Student Center Learning (SCL) dengan Problem Based Learning yang digunakannya menggunakan metode blok menjadi pionir di UNSOED, pengiriman mahasiswa ke Austarlia dan Jepang melalui Word Federation Medical Education dengan evaluasi standart OSCA; Penghargaan DIKNAS dalam program Unggulan Nasional: Beasiswa Unggulan Nasional ditampung Fakultas Kedokteran UNSOED untuk 100 orang mahasiswa. Kalpataru Kecintaan terhadap tanaman tanaman yang sudah digemarinnya sejak kecil membuahkan hasil yang tak pernah diimpikannya. Ia mendapat penghargaan Kalpataru dalam kategori Pembina Lingkungan pada tahun 1996 dan 2002.
            Meski sibuk dengan kegiatan Fakultas, dr.H.Mambodyanto merupakan sosok yang tak pernah melupakan perjalanan kariernya. Tak aneh kalau kemudian iapun dipercaya sebagai Ketua Alumni Universitas Wijayakusuma tempat ia menuntut ilmu di bidang hukum (Fak.Hukum UNWIKU), sampai sekarang. (Stri Nareswari/H.Nur).

    Dokumen pdf tentang pendiri dapat di download :
    1. Membidani Kedokteran UNSOED
        ( http://www.ziddu.com/download/10450424/dr.HMambodyanto.PDF.html )